Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menginap Dalam Satu Kamar 



Menginap Dalam Satu Kamar 

0Hotel di Kota Huaining.      
0

Gu Xiaoran berdiri di depan pintu dan melihat Mo Qing sedang menaruh kopernya ke dalam lemari.     

Kemudian dia melihat Mo Qing membuka kopernya sendiri, lalu mengambil baju kasual. Setelah itu Mo Qing membuka pintu lemari yang lainnya, dan menaruh koper ke dalam lemari tersebut.      

Tiba-tiba Mo Qing menoleh sambil mengerutkan keningnya, dia menatap Gu Xiaoran, "Apakah kamu berencana berdiri di pintu seperti itu sepanjang hari?"     

Gu Xiaoran baru tersadar dari lamunannya, kemudian dia pun kembali melihat ke arah kasur yang besar, "Ini adalah kamarmu atau kamarku?"     

"Kamar kita."     

"Aku akan tidur di kamar karyawati." Raut muka Gu Xiaoran seketika langsung berubah suram, kemudian dia pun mengambil kopernya yang sudah diletakan Mo Qing di dalam lemari.     

"Di sini tidak ada orang lain, kenapa kamu dekat-dekat padaku?" Mo Qing melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar di pintu lemari, dan menatap Gu Xiaoran dengan sorot mata yang menggoda.     

Gu Xiaoran terkejut sejenak, tiba-tiba dia menyadari bahwa saat ini dirinya telah dibohongi lagi, "Kalau begitu, aku pesan kamar lagi."     

"Tolonglah hemat biaya."     

"Aku akan bayar sendiri." Gu Xiaoran memegang kartu Mo Qing di tangannya. Dia telah dibohongi Mo Qing untuk datang ke sini, sehingga dia tidak merasa bersalah jika menggunakan uangnya Mo Qing untuk memesan kamar baru.      

"Tidak ada kamar kosong!" Tegas Mo Qing.     

Gu Xiaoran hampir mau muntah darah karena muak mendengar ucapan Mo Qing. Ini adalah hotel bintang lima, ada 30 lantai dan dua gedung di sekitarnya, bagaimana mungkin tidak ada kamar kosong? Batin Gu Xiaoran.     

Dasar si brengsek ini berbohong pun tidak mengedipkan kedua matanya. Batin Gu Xiaoran mengumpat.      

Ketika registrasi di resepsionis tadi, Gu Xiaoran mendapati bahwa hotel ini merupakan salah satu aset di bawah Imperial Group. Jika Mo Qing tidak memberikan izin, maka tidak ada orang yang berani membuka kamar baru untuk Gu Xiaoran.     

"Kalau begitu, aku akan mencari hotel lain!" Gu Xiaoran tidak percaya bahwa semua hotel yang ada di Kota Huaining ini milik Mo Qing.     

"Beberapa hari kedepan adalah Mid-Autumn Festival di Kota Huaining. Semua hotel yang ada di Kota Huaining sudah penuh dan hampir semua kamar sudah dipesan sebulan yang lalu. Kamu pergi ke mana pun tidak akan mendapatkan kamar kosong. Lagi pula, ini hanya beberapa hari, kamu tinggal seadanya saja lah."     

Gu Xiaoran menggertakkan giginya dengan kesal. Bagaimana tinggal seadanya saja?     

Kalau orang yang satu kamar adalah pria dermawan, tidak masalah. Tetapi jelas-jelas dia adalah seekor serigala yang kelaparan. Batin Gu Xiaoran.      

Kesabaran Mo Qing kini sudah hampir habis. tiba-tiba Mo Qing meraih tangan Gu Xiaoran lalu melemparnya ke sofa. Gu Xiaoran merasa seolah-olah ada banyak paku di sofa, bagaimana pun dia duduk tetap merasa sakit.     

"Kita sudah pernah bercinta, kenapa kamu masih merasa canggung?" Mo Qing melepaskan Gu Xiaoran dan mulai membuka bajunya.     

"Mo Qing, kamu benar-benar brengsek!" Gu Xiaoran mengerutkan alisnya seperti seekor landak.     

"Bagus, bukan panggil Tuan Mo atau Tuan Muda Mo, tetapi sudah pandai panggil nama lengkapku." Mo Qing tertawa sinis.     

"Kamu terus menganaiyaku setiap hari, apa tujuanmu sebenarnya?" Ketika menatap mata Mo Qing, Gu Xiaoran benar-benar tidak bisa tenang dan emosinya langsung meledak.     

"Untuk bersenang-senang."     

Gu Xiaoran langsung tersedak. Bajingan ini benar-benar sangat mesum. Batin Gu Xiaoran.     

"Begitu banyak wanita yang mau naik ke kasurmu, Tuan Mo hanya perlu menunjuk dengan satu jari saja pasti banyak yang datang, bukan? Mengapa harus menyusahkanku?" Ujar Gu Xiaoran.      

Mo Qing mengangkatkan alis matanya, "Tadi aku baru saja memujimu dan kamu langsung memanggil Tuan Mo. Ehm… Bagaimana pun juga aku lebih suka kamu memanggilku Mo Qing atau Ziyan."     

Nama 'Ziyan' ini seperti duri yang menusuk di dalam hati Gu Xiaoran. Perlahan emosi Gu Xiaoran mulai mereda, tetapi kini dia merasa sakit hati, "Aku menggunakan waktu selama dua tahun untuk melupakan kebencian ini. Tolong jangan membicarakan masa lalu lagi, jangan sampai aku membencimu."     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran, "Melupakan aku atau melupakan hal bodoh yang sudah kamu lakukan?"     

"Semuanya!" Jawab Gu Xiaoran dengan jujur.     

"Lebih baik kamu terus benci saja!" Mo Qing melirik Gu Xiaoran, kemudian dia berbalik badan dan pergi ke kamar mandi.     

'Aku sangat membenci Mo Qing. Memangnya Mo Qing tidak membenciku? Lebih baik saling membenci daripada Mo Qing yang membenciku sendirian.' Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran berjalan ke arah pintu.     

Tiba-tiba terdengar suara Mo Qing yang pelan dari belakangnya, "Pintu ini menggunakan Fingerprint Lock!"     

Gu Xiaoran menatap pintu yang terkunci itu, kemudian dia menggertakkan giginya. Tidak lama kemudian, tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berdering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.